Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC

Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC - Hallo sahabat Info Otomotif | Tips Otomotif | Info Mobil | Berita Otomotif | Tips Mobil, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kelistrikan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC
link : Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC

Baca juga


Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC

Hubungan berikut terdapat di antara arus, voltase dan resistansi:

  • Meningkatkan voltase akan meningkatkan jumlah arus.
  • Menurunkan resistansi akan meningkatkan jumlah arus.

Hubungan ini dapat disimpulkan sebagai berikut: jumlah arus meningkat berbanding lurus dengan jumlah voltase, dan jumlah arus menurun berbanding terbalik dengan jumlah resistansi.
Hubungan antara voltase, arus dan resistansi ini didefinisikan sebagai hukum Ohm, dan dapat di representasikan dalam rumus berikut:

E = R x I
E: Voltase(V)
R: Resistansi(Ω)
I: Arus(A)

PETUNJUK:
Dengan menggambarkan Hukum Ohm sesuai dengan diagram, Anda dapat dengan segera mengingat hubungan ini.
Pada diagram, hubungan vertikal menunjukkan pembagian, dan hubungan horisontal menunjukkan perkalian.
Untuk mendapatkan E, "R x I"
Untuk mendapatkan R, "E / I"
Untuk mendapatkan I, "E / R"

A. Daya

Daya listrik ditunjukkan dengan banyaknya kerja yang dilakukan oleh sebuah peralatan listrik dalam satu detik. Daya listrik ini diukur dalam watt (W), dan 1 W adalah jumlah daya yang didapatkan ketika voltase 1 V di aplikasikan ke beban resistansi 1Ω, dan arus sebesar 1 A mengalir selama satu detik.

Jumlah daya lisrik dihitung dengan rumus:
P = I x V
P: Jumlah dari daya, satuan: W
I: Arus, satuan: A
V: Voltase, satuan: V

Contoh:
Jika arus sebesar 5A dialirkan selama satu detik dengan menggunakan voltase sebesar 12 V, maka peralatan listrik tersebut menghasilkan daya sebesar 60W. (5 x 12 = 60)

B. Arus Searah dan Bolak-balik

Arus yang mengalir dengan arah konstan dengan besaran yang tidak berubah disebut arus searah. Sebaliknya, arus yang arahnya berubah dan memiliki besaran bervariasi disebut arus bolak-balik.

1. Arus Searah atau Direct Current (DC)
Ini adalah tipe arus yang mengalir dalam arah  konstan, dari kutub positif ke kutub negatif, contohnya adalah pada baterai otomotif atau dry cell.

2.Arus Bolak-balik atau Alternating Current (AC)
Ini adalah tipe arus yang arahnya berbalik pada interval teratur. Listrik pada rumah-rumah atau power supply industri 3-fase yang digunakan di pabrik-pabrik adalah beberapa contohnya.



Demikianlah Artikel Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC

Sekianlah artikel Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC dengan alamat link https://otomotiflazada.blogspot.com/2017/03/hukum-ohm-daya-arus-ac-dan-dc.html

0 Response to "Hukum Ohm, Daya, Arus AC dan DC "

Posting Komentar