Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil

Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil - Hallo sahabat Info Otomotif | Tips Otomotif | Info Mobil | Berita Otomotif | Tips Mobil, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kelistrikan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil
link : Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil

Baca juga


Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil

Sistem pengapian digunakan untuk mengatur pembakaran campuran udara dan bahan bakar yang ada pada ruang bakar. Namun, sistem pengapian ini hanya digunakan oleh jenis mesin bensin saja, sedangkan pada mesin diesel tidak. Karena pada mesin diesel terjadi Self Igniton (pembakaran sendiri).

Sistem pengapian terdiri dari beberapa komponen yang saling mendukung dalam mengatur waktu terjadinya letikan bunga api pada busi. Oleh karenanya, untuk memudahkan kita dalam mempelajari sistem pengapian, maka kita harus tahu setiap cara kerja komponen-komponennya.

1. Rangkaian Sistem Pengapian 
rangkaian sistem pengapian
Rangkaian Sistem Pengapian


Pada gambar  rangakaian  diatas ialah jenis rangkaian coil yang menggunakan external  resistor yang mana tegangan  masuk ke dalam kumparan primer tegangannya juga di bypass melalui stater. Hal ini berfungsi sebagai penambah tegangan pada saat pemutara awal engine yang mana tegangan drop digunakan untuk memutarkan motor stater.

Dalam rangkaian disamping yang benar ialah rangkain yang dari ST di beri dioda yang berfungsi mencegah motor stater berputar pada saat IG, rangkain juga bisa dari ST 1 atau ST 2.   Adapun fungsi dari resistor itu sendiri ialah untuk mengurangi penurunan tegangan pada kumparan skunder pada kecepatan tinggi dan  juga untuk menstabilkan arus yang masuk pada kumparan primer pada kecepatan tinggi  . 

Mengapa demikian ? Karena kecepatan mesin akan mempengaruhi waktu pembukaan dan penutupan platina yang mana dengan rpm mesin yang bertambah maka semuanya terjadi sangat singkat dibandingkan pada saat idle .Pada kenyataannya coil akan mengeluarakan teganagn yang besar apabila penutupan platina lama.Sedangkan yang kita ketahui bahwa apabila rpm mesin naik maka pembukaan dan penutupan platina semakin cepat .mak untuk mengurangi penurunan tegangan pada koil dibutuhkanlah resistor tersebut .                      


2. Karakteristik Arus Koil Dengan dan Tanpa Resistor

Coil dengan resitor dan tanpa resistor
Karakteristik Koil Dengan dan Tanpa Resistor
Gambar diatas ialah perbedaan antara coil dilengkapi  resistor dengan coil tanpa resisitor. Pada sekarang ini coil didesain ada yang dilengkapi resistor dan coil tanpa resistor. Dapat kita simpulkan bahwa coil yang dilengkapi resistor mempunyai tahanan yang lebih kecil di bandingkan yang tidak menggunakan resistor.

Pada coil tanpa resistor mempunyai tahan yang besar sehingga membutuhkan waktu lama agar arus yang masuk ke gulungan primer dapat mencukupi terjadinya medan magnet. Sedangkan coil yang dilengkapi resistor mempunyai tahanan yang lebih kecil sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mencukupi terjadinya kemagnetan pada kumparan primer. Dan pada diagram juga dapat kita baca bahwa perbandingan antara waktu (t) dan arus yang mana keduanya bertujuan untuk menimbulkan arus yang besar dan dengan waktu yang singkat. Jadi apabila kita lihat gambar diatas ialah coil yang dilengkapi resistor membutuhkan waktu yang cepat untuk menghasilkan arus yang besar sedangkan coil tanpa resistor membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan arus yang besar.


3. Kecepatan Mesin dan Tegangan Primary Coil 
kecepatan mesin dan tegangan primary coil
Kecepatan mesin dan tegangan primary coil
Keterangan gambar diatas ialah perbandingan antara lamanya penutupan palatina dengan waktu yang dibutuhkan dengan arus yang dihasilkan pada coil dilengkapi dengan resisto, coil tanpa resistor dan coil dilengkapi resistor tetapi resistornya tidak dipasang(cabut).
Kecepatan rendah:
a. Coil dengan resistor : Kejadian yang terjadi pada coil ini ialah akan menghasilkan arus yang tinggi pada kondis inormal .
b. Coil tanpa resistor: Coil tanpa resistor pada kecepatan rendah akan menghasilkan arus yang sama dengan dengan coil yang di lengkapi dengan resistor .
c. Coil dilengkapi resistor tetapi resistornya tidak di pasang : Dibandingkan dari kedua resistor yang lain, kejadian yang terjadi pada coil ini ialah akan menghasilkan arus yang lebih tinggi dari   yang maksimal ,tetapi efek   negatip yang terjadi pada coil ini ialah  akan cepat panas yang mengakibatkan akan timbul tahan yang lebih besar yang berpengaru pada kondisi kerja mesin.(mogok).

Kecepatan tinggi:
a.Coil dilengkapi resistor :Pada kecepatan tinggi coil ini akan menghasilkan arus hampir maksimal di bandingkan dengan saat kecepatan rendah .
b.Coil tanpa resistor:Pada kecepatan tinggi ini coil ini hanya dapat menghasilkan arus  setengah dibandingkan pada saat kecepatan rendah.
c.Coil  dilengkapi resistor tetapi tidak di pasang: Pada kecepatan tinggi coil ini bisa menghasilkan arus yang maksimal tetapi juga perlu kita ingat bahwa panas yang ditimbulkannya akan menjadi tahanan bagi coil  tersebut sehingga juga kemungkinan coil itu tidak dapat menghasilkan mutual induksi yan besar.




Demikianlah Artikel Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil

Sekianlah artikel Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil dengan alamat link https://otomotiflazada.blogspot.com/2017/08/cara-kerja-sistem-pengapian-ignition.html

0 Response to "Cara Kerja Sistem Pengapian ( Ignition System) Pada Mobil"

Posting Komentar